Selasa, 05 Juni 2018

        


         PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN GENERASI BANGSA
YANG BERMORAL DAN BERETIKA

A.  Latar Belakang
Salah satu hal yang paling penting dalam bangsa ini adalah untuk mendidik para generasi pemuda dan pemudi yang harus kita perhatikan dan kita bina dengn baik, karena merekalah yang akan meneruskan cita-cita dan perjuangan bangsa ini menjadi lebih baik dan berwibawa kedepannya nanti. Hal yang harus dibangun bangsa ini tidak hanya bangunan yang menjulang tinggi seperti: gedung-gedung ataupun pabrik-pabrik saja, akan tetapi kehidupan moral dan etika generasi bangsa yang harus kita bangun juga karena bagaimana bangsa ini akan maju, bagaimana bangsa ini akan berkembang ataupun bagaimana bangsa ini akan menjadi bangsa yang dihargai oleh bangsa lainya dan menjadi bangsa yang berwibawa, sedangkan moral dan etika generasi bangsa kita sendiri ini jelek atau luntur dari nilai-nilai agama dan etika bangsa ini.
Salah satu yang kita sayangkan adalah para generasi dan penerus bangsa yang masih banyak yang tak sadar akan perilaku yang menyimpang dari agama dan norma-norma bangsa ini, bahkan bertolak belakang dengan kebaikan,padahal mereka adalah harapan dan tumpuan bangsa ini. Tak sedikit para pemuda-pemudi yang melanggar aturan agama dan bangsa ini seperti halnya memin-minuman keras, berjudi, memakai narkoba, tawuran, berkelahi dan bahkan saling menyakiti antara satu dengan yang lainya. Sungguh memperihatinkan sekali generasi bangsa kita ini yang seharusnya mereka berbondong-bondong melakukan hal kebaikan dan bersatu padu dalam membangun bangsa ini. Tetapi justru malah ikut berperan menambah masalah baru bagi bangsa ini, Sungguh ini akan menjadi tugas besar bagi bangsa dan pemerintah yang ada didalamnya dalam mengatasi krisis moral dan etika generasi penerus bangsa ini.
B.  Tujuan
Etika sangat penting bagi manusia. Karna tanpa etika manusia, generasi bangsa ini akan hancur. Oleh karena itu, dengan adanya etika manusia  bisa saling menghargai dan dihargai, menghormati dan dihormati oleh orang lain disekelilingnya. Dan begitu juga dengan adanya moral manusia nilai-nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat terlihat secara utuh. Terlebih lagi para generasi bangsa masa kini harus memiliki etika yang baik agar bangsa ini lebih berwibawa karena bagaimanapun merekalah yang akan membawa bangsa ini dan menjungjung cita-cita bangsa ini.
Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah untuk mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing antara individu dengan individu yang lain, yang mempunyai perbedaan tentang baik dan buruk atau ukuran (kriteria) yang berlainan.
Namun demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan moral berada dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
Namun, etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasal dari budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Dan sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.
·      Dampak modernisasi dan globalisasi terhadap akhlak, etika,dan moral kepada pemuda-pemudi bangsa ini.
Modernisasi merupakan suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yang berasal dari kata global atau globe artinya bola dunia atau mendunia. Jadi, globalisasi berarti suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Modernisasi dan globalisasi dapat memperngaruhi sikap dan perilaku pemuda-pemudi dalam bentuk positif maupun negatif.
·      Sikap Positif
* Penerimaan secara terbuka lebih dinamis,tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot.
* Pola fikir pemuda-pemudi bangsa ini lebih cerdas dan tidak sulit mendapatkan pendidikan karena hampir semua wilayah sudah di sama ratakan terhadap dunia pendidikan.
* Mempermudah mayarakat dalam segala aspek dan bidang tertentu.
* Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
* Tidak lagi terikat oleh budaya atau aturan-aturan tertentu (bisa terbuka).
* Mengembangkan sikap antisipatif dan selektifkepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi.
·      Sikap Negatif
* Tertutup dan was-was.
* masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada.
* Mudah terjadinya konflik antar kelompok ataupun individu.
* Masyarakat ada sebagian menerima ada juga sebagian yang menolak terhadap globalisasi.
* masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi.
* Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasidengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter.
* Mudah terjadinya penyimpangan dan lain sebagainya tentunya masih banyak hal-hal negatif lain yang tanpa kita sadari itu akan membawa kerugian bagi bangsa ini ataupun kemajuan yang bernilai positif untuk bangsa ini.
Modernisasi dan globalisasi dapat masuk ke kehidupan masyarakat melalui berbagai media, terutama media elektronik seperti internet. Karena dengan fasilitas ini semua orang dapat dengan bebas mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring informasi yang didapat. Apakah nantinya berdampak positif atau negatif terhadap dirinya, lingkungan, dan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman agama yang baik sebagai dasar untuk menyaring informasi. Kurangnya filter dan selektivitas terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia,budaya tersebut dapat saja masuk pada masyarakat yang labil terhadap perubahan terutama remaja dan terjadilah penurunan etika dan moral pada masyarakat Indonesia.
Jika dilihat pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tidak semua budaya barat adalah baik. Jika kita terus menerima dan menyerap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi penyimpangan etika dan moral bangsa Indonesia sendiri. Melalui penyimpangan etika dan moral tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang menyimpang. Tidak hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan globalisasi. Proses ini juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya masyarakat yang lebih intelek dan terbuka terhadap perubahan dan perkembangan dunia.
Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik. Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kurang memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas. Ingin mengikuti trend, biasa saja awalnya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu karna anak tersebut sudah terbiasa merokok dan sudah menjadi pecandu. Dan dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
Faktor-faktor diatas sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transparan. Kemampuan masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat mengganggu akhlak. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan tujuan utama manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah.
·      Untuk mengatasi masalah ini, saya memberikan beberapa solusi:
* Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.
* Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
* Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini, orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.