PERAN PENDIDIKAN DALAM MEMBANGUN GENERASI BANGSA
YANG
BERMORAL DAN BERETIKA
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang paling
penting dalam bangsa ini adalah untuk mendidik para generasi pemuda dan pemudi
yang harus kita perhatikan dan kita bina dengn baik, karena merekalah yang akan
meneruskan cita-cita dan perjuangan bangsa ini menjadi lebih baik dan berwibawa
kedepannya nanti. Hal yang harus dibangun bangsa ini tidak hanya bangunan yang
menjulang tinggi seperti: gedung-gedung ataupun pabrik-pabrik saja, akan tetapi
kehidupan moral dan etika generasi bangsa yang harus kita bangun juga karena
bagaimana bangsa ini akan maju, bagaimana bangsa ini akan berkembang ataupun
bagaimana bangsa ini akan menjadi bangsa yang dihargai oleh bangsa lainya dan
menjadi bangsa yang berwibawa, sedangkan moral dan etika generasi bangsa kita
sendiri ini jelek atau luntur dari nilai-nilai agama dan etika bangsa ini.
Salah satu yang kita sayangkan
adalah para generasi dan penerus bangsa yang masih banyak yang tak sadar akan
perilaku yang menyimpang dari agama dan norma-norma bangsa ini, bahkan bertolak
belakang dengan kebaikan,padahal mereka adalah harapan dan tumpuan bangsa ini.
Tak sedikit para pemuda-pemudi yang melanggar aturan agama dan bangsa ini
seperti halnya memin-minuman keras, berjudi, memakai narkoba, tawuran, berkelahi
dan bahkan saling menyakiti antara satu dengan yang lainya. Sungguh memperihatinkan
sekali generasi bangsa kita ini yang seharusnya mereka berbondong-bondong
melakukan hal kebaikan dan bersatu padu dalam membangun bangsa ini. Tetapi
justru malah ikut berperan menambah masalah baru bagi bangsa ini, Sungguh ini
akan menjadi tugas besar bagi bangsa dan pemerintah yang ada didalamnya dalam
mengatasi krisis moral dan etika generasi penerus bangsa ini.
B. Tujuan
Etika sangat
penting bagi manusia. Karna tanpa etika manusia, generasi bangsa ini akan
hancur. Oleh karena itu, dengan adanya etika manusia bisa saling menghargai dan dihargai,
menghormati dan dihormati oleh orang lain disekelilingnya. Dan begitu juga
dengan adanya moral manusia nilai-nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat terlihat secara utuh. Terlebih lagi para generasi bangsa masa
kini harus memiliki etika yang baik agar bangsa ini lebih berwibawa karena
bagaimanapun merekalah yang akan membawa bangsa ini dan menjungjung cita-cita
bangsa ini.
Tujuan etika dalam pandangan
filsafat ialah untuk mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap
waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang
dapat diketahui oleh akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai
tujuan itu, etika mengalami kesulitan, karena pandangan masing-masing antara
individu dengan individu yang lain, yang mempunyai perbedaan tentang baik dan
buruk atau ukuran (kriteria) yang berlainan.
Namun
demikian, dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan.
Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbutan manusia
baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam
pembicaran moral tolak ukur yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung di masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat
pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan moral berada
dalam dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di
masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada
sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
Namun, etika, moral, susila dan
akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas
menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasal dari budaya
masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi
kelangsungan hidup manusia. Dan sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.
· Dampak modernisasi dan globalisasi terhadap akhlak,
etika,dan moral kepada pemuda-pemudi bangsa ini.
Modernisasi merupakan suatu
proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat
di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yang
berasal dari kata global atau globe artinya bola dunia atau mendunia. Jadi,
globalisasi berarti suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Modernisasi dan globalisasi dapat
memperngaruhi sikap dan perilaku pemuda-pemudi dalam bentuk positif maupun
negatif.
·
Sikap
Positif
* Penerimaan secara terbuka lebih dinamis,tidak
terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot.
* Pola fikir pemuda-pemudi bangsa ini lebih cerdas
dan tidak sulit mendapatkan pendidikan karena hampir semua wilayah sudah di
sama ratakan terhadap dunia pendidikan.
* Mempermudah mayarakat dalam segala aspek dan
bidang tertentu.
* Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
* Tidak lagi terikat oleh budaya atau
aturan-aturan tertentu (bisa terbuka).
* Mengembangkan sikap antisipatif dan
selektifkepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang
terjadi.
·
Sikap Negatif
* Tertutup dan was-was.
* masyarakat yang telah merasa nyaman dengan
kondisi kehidupan masyarakat yang ada.
* Mudah terjadinya konflik antar kelompok ataupun
individu.
* Masyarakat ada sebagian menerima ada juga
sebagian yang menolak terhadap globalisasi.
* masyarakat awam yang kurang memahami arti
strategis modernisasi dan globalisasi.
* Kurang selektif dalam menyikapi perubahan
modernisasidengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya
seleksi/filter.
* Mudah terjadinya penyimpangan dan lain
sebagainya tentunya masih banyak hal-hal negatif lain yang tanpa kita sadari
itu akan membawa kerugian bagi bangsa ini ataupun kemajuan yang bernilai
positif untuk bangsa ini.
Modernisasi
dan globalisasi dapat masuk ke kehidupan masyarakat melalui berbagai media,
terutama media elektronik seperti internet. Karena dengan fasilitas ini semua
orang dapat dengan bebas mengakses informasi dari berbagai belahan dunia.
Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring
informasi yang didapat. Apakah nantinya berdampak positif atau negatif terhadap
dirinya, lingkungan, dan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman agama yang
baik sebagai dasar untuk menyaring informasi. Kurangnya filter dan selektivitas
terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia,budaya tersebut dapat saja masuk
pada masyarakat yang labil terhadap perubahan terutama remaja dan terjadilah
penurunan etika dan moral pada masyarakat Indonesia.
Jika dilihat
pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah
ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh
budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari pengetahuan
tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya
budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tidak semua
budaya barat adalah baik. Jika kita terus menerima dan menyerap budaya asing
yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi penyimpangan
etika dan moral bangsa Indonesia sendiri. Melalui penyimpangan etika dan moral
tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang menyimpang. Tidak
hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan globalisasi. Proses ini
juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya masyarakat yang lebih
intelek dan terbuka terhadap perubahan dan perkembangan dunia.
Salah
pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan
untuk melakukan hal yang tidak baik. Orang tua yang kurang perhatian, apabila
orang tua kurang memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman
berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja
terkena pergaulan bebas. Ingin mengikuti trend, biasa saja awalnya para remaja
merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar.
Lalu karna anak tersebut sudah terbiasa merokok dan sudah menjadi pecandu. Dan dia
juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
Faktor-faktor diatas sebagian besar
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi
pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transparan. Kemampuan
masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat mengganggu akhlak.
Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan tujuan utama
manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah.
·
Untuk mengatasi masalah ini, saya memberikan
beberapa solusi:
* Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus
pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat
berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.
* Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan
karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus,
kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
* Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat
berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan
merokok. Dewasa ini, orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan
kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan,
merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun
pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan
juga orang-orang di sekelilingnya.